Monday, April 10, 2006
Jujur bukan Untuk Hancur
Ada sebuah cerita tentang kejujuran, disebuah kota kecil di daerah lampung hidup seorang bocah laki-laki yang putus sekolah. Setelah menyelesaikan sekolah dasar di kampungnya, lelaki kecil itu datang ke kota. Dikota dia mengabdi pada seorang tuan pemilik rumah kost.
Berkata ketekunan dan bujukan dari salah seorang yang kost di tuannya, bocah itu akhirnya mao melanjutkan sekolah. Usianya sudah menginjak 15 tahun sehingga hampir tidak ada sekolah menengah pertama yang mau menerima, akhirnya bekat usaha keras sang anak kost tersebut sibocah itu berhasil diterima disekolah.
Tiga tahun berlalu, dengan semangat yang tinggi sibocah dapat menyelesaikan pendidikan menengah pertamanya, dan masuk ke sekolah menengah kejuruan negeri, dikota tersebut.
Hari-hari dilalui disekolah menengah kejuruan dilalui dengan baik, sibocah bersedia tidak merokok dan juga tidak mengenal minuman keras ataupun narkoba, bahkan dia juga tidak berani untuk pacaran, sebelum menamatkan pendidikan yang telah di biayai anak kost itu. Sibocah takut dia gagal dan mengecewakan anak kost itu yang telah membiayainya untuk sekolah
Waktu ujian akhir telah tiba sibocah itu belajar dan = dia dinyatakan tidak lulus untuk mata pelajaran bahasa inggris, dia sangat bersedih dan terpukul. Karena harus mengikuti ujian susulan 2 bulan yang akan datang. Dibalik kesedihan yang membakar jiwanya, sibocah mendapat panggilan untuk mengikuti test pada sebuah perusahan pertambangan batubara terbesar di negeri ini. Akhirnya dia diterima kerja di perusahaan tersebut. Betapa bahagianya sibocah tadi.
Waktu penandatanganan kontrak telah tiba, pihak perusahaan hanya akan menerima karyawan yang telah lulus. Dia menghadapi dilema untuk berkata jujur bahwa dia belum lulus atau dia berbohong. Toh kalo berbohong pihak perusahaan belom tau juga dan beberapa minggu lagi juga akan melakukan ujian susulan toh pada akhirnya lulus juga kok.
Akhirnya sibocah mengambil keputusan tuk ikut menandatangani kontrak, yang salah satu persyaratannya menyatakan bahwa dia sudah lulus. Dalam hati bocah itu berkata “Cari kerja itu susah, kenapa ada kesempatan di depan mata tidak saya ambil".
Sesampai dirumah sang anak kost yang telah membiayai bocah itu curiga, kenapa dia seharian tidak muncul dirumah untuk belajar mata pelajaran bahasa inggris untuk menghadapi ujian susulan yang tinggal 1 bulan lagi. Sesampai didepan pintu rumah sibocah disambut dengan aneka pertanyaan oleh anak kost itu, kenapa seharian tidak muncul dan pergi kemana saja, sibocah iu ngaku dan berkata jujur bahwa dia telah mengikuti test dan menandatangani kontrak yang isinya dia telah lulus dan akan diterima kerja.
Anak kost itu marah besar, dia menangis dalam hati mengapa dia telah mendidik anak ini baik-baik supaya tidak berbohong, menjadi anak yang berbohong walaupun untuk mencari kerjaan. Dia menganggap bahwa si bocah itu harus sanggup menerima kenyataan dan berkata jujur bahwa dia belum lulus.
Hampir dua minggu anak angkat dan bapak pengasuh itu tidak bertegur sapa, dan pada hari ke 12 akhirnya bocah itu mau menerima saran si pengasuh bahwa dia harus bicara pada perusahaan yang terlah menerimanya untuk mengatakan bahwa dia belom lulus dan tinggal menunggu ujian yang tinggal 1 bulan lagi. Dengan berat hati si bocah menemui personalia Perusahaan batu dan mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi dan si bocah siap menerima konsekuensinya, walaupun pahit sibocah siap menerimanya. Petugas personalia sempat kaget mendengar kejujuran dari si bocah, dan tersentuh hatinya, di Negeri yang sudah mulai di jajah oleh paham kapitalisme (semua selalu berjuang demi uang dan uang) ternyata masih ada seorang bocah yang berani mengambil resiko untuk berkata jujur.
Akhirnya bekat buah kejujurannya pihak perusahaan bisa menerima argumen yang diberikan oleh bocah itu.

Brkata jujur wlau pahit di bibir
"Sebuah kisah nyata dari Road to Cilegon"
2006/04-01~02
@nf
posted by anif @ 2:51 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me


Name: anif
Home: Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links

Telah Dikunjungi Kali
Template By
Free Blogger Templates