Tuesday, April 18, 2006
Saat Ajal Menjelang
Dua minggu ini terakhir ini, ak kehilangan orang-orang terdekatku.
Rabu malem 13 April ak dapet kabar salah seorang pak Dhe (H. Ali) dari keluargaku meninggal. Belum genap seminggu kesedihan, semalem (18 April) ak terima kabar yang serupah bahwa salah seorang bu dheku (Masriah) tlah Kembali Pada-NYA.

Smoga amal dan perbuatannya Dapat ditrima disisinya, dan diberikan kesabaran buat keluarga yg ditinggalkannya.

ak jadi teringat salah satu syair Opik yg berjudul "Bila Waktu Tlah berakhir" dan "Saat Ajal Menjelang" by Snada.

Bila Waktu Tlah Berakhir
Album : Istighfar
Munsyid : Opick
http://liriknasyid.com

bagaimana kau merasa bangga
akan dunia yang sementara
bagai manakah bila semua
hilang dan mati meninggla kan diri mu
bagimanakah bila saat nya
waktu terhenti takkau sadari
masikah ada jalan bagi mu untuk kembali
mengulang ke masa lalu
dunia....dipunuhi dengan hiasan
semua..dan sgala yang ada
akan kembali pada nya
bila waktu tlah memanggil
teman sejati hanyalah
bila waktu tlah terhenti
teman sejati tianggalah sepi...



Saat Ajal Menjelang
Album : Neo Sholawat
Munsyid : Snada
http://liriknasyid.com

Di saat ajal kan datang menjelang
Malaikat Izroil mainkan peran
Nyawa tercabut tubuh pun meregang
Allahu Akbar janjiMu telah datang

Lidahpun beku bibirpun membisu
Seluruh tubuh kaku dan membeku
Kenikmatan dunia pun berlalu

Mohon ampunan sudah berlaku
Tiada lagi tempat pertolongan
Kecuali amal dan perbuatan

Semasa hidup membentang zaman
Ridho Illahi yang didambakan
Sebesar dzarrah pun diperhitungkan

Kebaikan yang telah kita amalkan
Sebesar dzarrah pun diperhitungkan
Keburukan yang telah kita lakukan


Sangat menyentuh untuk mengingatkan kita pada kehidupan yang kekal, yang pasti akan kita temui. Apakah ak sudah siap untuk menghadapinya?

"Berfikir dan berdzikir"
posted by anif @ 9:00 PM   0 comments
Monday, April 10, 2006
Jujur bukan Untuk Hancur
Ada sebuah cerita tentang kejujuran, disebuah kota kecil di daerah lampung hidup seorang bocah laki-laki yang putus sekolah. Setelah menyelesaikan sekolah dasar di kampungnya, lelaki kecil itu datang ke kota. Dikota dia mengabdi pada seorang tuan pemilik rumah kost.
Berkata ketekunan dan bujukan dari salah seorang yang kost di tuannya, bocah itu akhirnya mao melanjutkan sekolah. Usianya sudah menginjak 15 tahun sehingga hampir tidak ada sekolah menengah pertama yang mau menerima, akhirnya bekat usaha keras sang anak kost tersebut sibocah itu berhasil diterima disekolah.
Tiga tahun berlalu, dengan semangat yang tinggi sibocah dapat menyelesaikan pendidikan menengah pertamanya, dan masuk ke sekolah menengah kejuruan negeri, dikota tersebut.
Hari-hari dilalui disekolah menengah kejuruan dilalui dengan baik, sibocah bersedia tidak merokok dan juga tidak mengenal minuman keras ataupun narkoba, bahkan dia juga tidak berani untuk pacaran, sebelum menamatkan pendidikan yang telah di biayai anak kost itu. Sibocah takut dia gagal dan mengecewakan anak kost itu yang telah membiayainya untuk sekolah
Waktu ujian akhir telah tiba sibocah itu belajar dan = dia dinyatakan tidak lulus untuk mata pelajaran bahasa inggris, dia sangat bersedih dan terpukul. Karena harus mengikuti ujian susulan 2 bulan yang akan datang. Dibalik kesedihan yang membakar jiwanya, sibocah mendapat panggilan untuk mengikuti test pada sebuah perusahan pertambangan batubara terbesar di negeri ini. Akhirnya dia diterima kerja di perusahaan tersebut. Betapa bahagianya sibocah tadi.
Waktu penandatanganan kontrak telah tiba, pihak perusahaan hanya akan menerima karyawan yang telah lulus. Dia menghadapi dilema untuk berkata jujur bahwa dia belum lulus atau dia berbohong. Toh kalo berbohong pihak perusahaan belom tau juga dan beberapa minggu lagi juga akan melakukan ujian susulan toh pada akhirnya lulus juga kok.
Akhirnya sibocah mengambil keputusan tuk ikut menandatangani kontrak, yang salah satu persyaratannya menyatakan bahwa dia sudah lulus. Dalam hati bocah itu berkata “Cari kerja itu susah, kenapa ada kesempatan di depan mata tidak saya ambil".
Sesampai dirumah sang anak kost yang telah membiayai bocah itu curiga, kenapa dia seharian tidak muncul dirumah untuk belajar mata pelajaran bahasa inggris untuk menghadapi ujian susulan yang tinggal 1 bulan lagi. Sesampai didepan pintu rumah sibocah disambut dengan aneka pertanyaan oleh anak kost itu, kenapa seharian tidak muncul dan pergi kemana saja, sibocah iu ngaku dan berkata jujur bahwa dia telah mengikuti test dan menandatangani kontrak yang isinya dia telah lulus dan akan diterima kerja.
Anak kost itu marah besar, dia menangis dalam hati mengapa dia telah mendidik anak ini baik-baik supaya tidak berbohong, menjadi anak yang berbohong walaupun untuk mencari kerjaan. Dia menganggap bahwa si bocah itu harus sanggup menerima kenyataan dan berkata jujur bahwa dia belum lulus.
Hampir dua minggu anak angkat dan bapak pengasuh itu tidak bertegur sapa, dan pada hari ke 12 akhirnya bocah itu mau menerima saran si pengasuh bahwa dia harus bicara pada perusahaan yang terlah menerimanya untuk mengatakan bahwa dia belom lulus dan tinggal menunggu ujian yang tinggal 1 bulan lagi. Dengan berat hati si bocah menemui personalia Perusahaan batu dan mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi dan si bocah siap menerima konsekuensinya, walaupun pahit sibocah siap menerimanya. Petugas personalia sempat kaget mendengar kejujuran dari si bocah, dan tersentuh hatinya, di Negeri yang sudah mulai di jajah oleh paham kapitalisme (semua selalu berjuang demi uang dan uang) ternyata masih ada seorang bocah yang berani mengambil resiko untuk berkata jujur.
Akhirnya bekat buah kejujurannya pihak perusahaan bisa menerima argumen yang diberikan oleh bocah itu.

Brkata jujur wlau pahit di bibir
"Sebuah kisah nyata dari Road to Cilegon"
2006/04-01~02
@nf
posted by anif @ 2:51 AM   0 comments
Tuesday, April 04, 2006
Buah Tangan dari Cilegon
Akhir pekan kemarin, dalam perjalanan ke cilegon saya bertemu dengan seseorang. Beliau banyak memberikan pandangan-pandangan tentang kejujuran. Kejujuran dalam berbagai hal, terutama kejujuran pada diri sendiri.

Saat ini orang banyak bicara tentang pemberantasan korupsi, mulai dari warung kopi kaki lima, sampe di seminar yang diadakan di hotel berbintang. Semua berteriak untuk memberantas korupsi. Seseorang yang ketemu saya di bis mengatakan "mulailah kita jujur, kalo boleh mengambil istilahnya penceramah terkenal, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulailah sekarang juga".
Orang tersebut melanjutkan gimana caranya. buat anda yang bekerja dan sedang menangani proyek " MUlailah untuk tidak mau diajak makan oleh supplier", itu adalah awal, kalo kita diajak makan sudah mau, nantinya kita akan mau untuk dikasih yang lebih besar lagi oleh supplier. Mungkin waktu kita menerima makan tidak berfikir ada apa dibalik semua ini, karena supplier itu butuh sama kita. Pastinya waktu dia memberikan sesuatu, pasti ingin mengharapkan sesuatu pula dari kita supaya keinginanya tercapai.
Fenomena seperti ini sudah sering kita jumpai, dan saat mungkin dianggap wajar sebagai service. Tapi kalo hal ini terus dilaksanakan akan berujung munculnya model korupsi gaya baru. Kalo kita bertriak2 tuk brantas korupsi tapi prilaku masih seperti ini kapan negeri ini bisa bebas dari korupsi ?????

Orang tersebut melanjutkan fenomena yang lain, yang sering kita jumpai. Klao seseorang sudah punya jabatan biasanya akan punya usaha, atau bisnis. Untuk melancarkan bisnisnya dia memang tidak menggunakan secara langsung jabatannya, tapi dia di berbisnis masih dilingkungan kantor tempat kerjanya. Seperti Seorang manager yang punya bisnis persewaan mobil, itu bagus untuk menambah lapangan pekerjaan. Tapi kalo manager tersebut menyewakan mobilnya untuk keperluan kantornya, atau dengan kata lain dia menawarkan usaha penyewaan mobil ke kantor tempat kerjanya. Sang manager itu tidak berusaha dan bersaing secara fair, karena sedikit banyak jabatannya di tempat kerjanya sekarang akan berpengaruh terhadap tender pengadaaan. Akan lebih bijaksana jika, sang manager itu punya penyewaan mobil tapi dia menyewakan di tempat lain bukan ditempat kerjanya sekarang.

Ini adalah contoh kasus yang kecil, contoh lain saat ini banyak kita jumpai. Seorang pejabat memiliki usaha cattering di tempat di bekerja sekarang, walaupun jabatannya tidak berhubunga dengan pengadaan cattering, tapi sedikit banyak akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk memenangkan tender cattering. "kalo kita tidak memenangkan cattering pak Ini, nanti kita bisa kena maslah", ucapan itu sering keluar dari staff pengadaan barang.
Orang tersebut melanjutkan, kalo kita mao punya usaha atau bisnis, boleh asalkan ditempatlain, bukan ditempat kerja kita. Sehingga kalo kita mengajukan tender akan dilihat profesionalisme kita bukan dilihat siapa pemilik bisnis ini. artinya kita harus berani bersaing secara fair.

Selanjutnya bagaimana sikap kita :
1.Untuk merubah sesuatu yg besar mulailah dari diri sendiri
2.Kejujuran itu penting dalam kehidupan ini terutama kejujuran pada diri sendiri, sebelum kita bertriak untuk melawan koruptor :))
3. Kalo kita sudah memiliki jabatan apapun, jangan sekali-kali memanfaatkannya untuk kepentingan diri sendiri

Semoga bisa merubah keadaan bangsa ini
Sebanyak apapun orang berbohong, akan lebih banyak membohongi diri sendiri
@nf cilegon 2006/04-02
posted by anif @ 6:16 PM   0 comments
About Me


Name: anif
Home: Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links

Telah Dikunjungi Kali
Template By
Free Blogger Templates